Kurva Cinta
Posted: January 10, 2008 Filed under: Uncategorized 31 CommentsBeberapa teman punya kabar bahagia nih. Mereka baru pada punya pasangan a.k.a melepas masa jomblonya. Yang ini dan ini misalnya, saya sempat memergoki keduanya berjalan bersama di sebuah bioskop di kawasan Cihampelas. Saya sempat mengambil gambar mereka. Niat usilnya sih mau di-post di blog saya, tapi atas saran pemimpin redaksi Boulevard katanya tidak usah. Jadilah tak turun publish, hehe. Namun kini keduanya sudah resmi pacaran. At least itu yang saya lihat di account friendster mereka. Selamat btw yaa, kita tunggu nih makan-makannya.
Teman yang lain, juga mendapat berkah serupa. Bedanya, teman yang satu ini tidak segan memberi tahu langsung kabar gembira ini pada saya. Walau via YM dan bukan orang pertama yang diberitahu, tapi saya ikut senang membacanya. Saya ingin senyum terus, senaaang sekali. Padahal yang jadian bukan saya.
Untuk merayakannya malam itu akhirnya saya dan dia makan bersama. Sebenarnya bukan maksud merayakan. Kebetulan saya larut itu belum makan, dan perut ini rasanya meraung-raung minta diisi. Sekalian saja, sekalian menenangkan perut, sambil dengar kisah romantis dari arjuna baru: teman saya ini. Kami akhirnya melancong ke sebuah warung tenda sop kaki di kawasan jalan Dago. Dingiiin sekali, tapi ditemani cerita cinta dan sop kaki, jadi hangat deh. Halah.
Pembicaraan akhirnya merembet ke tingkah polah lelaki dan wanita dalam menjalani relationship. Saya, sebagai teman yang tidak jomblo dalam beberapa tahun belakangan ini, jadi merasa punya kapabilitas untuk sedikit berbagi pengetahuan. Hmm, pengetahuan bukan ya? Sebenarnya ini cuma sekedar wacana yang pernah saya diskusikan. Bersama pacar saya tentunya.
Arjuna Duta, sebut saja nama teman saya begitu, bercerita bahwa pacar barunya belum sepenuhnya yakin akan keputusan yang baru saja mereka buat. Namun si arjuna juga mengeluhkan kegampangannya dekat dengan srikandi-srikandi lain. Even srikandi tersebut bukan miliknya, hihi. Berdasarkan hasil diskusi, kemudian saya memberikan deskripsi seperti kurva di bawah ini:
Lelaki cenderung memiliki perjalanan perasaan hati yang bergelombang. Yaa, seperti kurva sinusoidal itu. Berpuncak dan berlembah. Ada kalanya seorang arjuna merasa sedang di ujung puncak cinta dengan srikandinya, tapi adakalanya juga sedang datar-datar saja, atau bahkan malah rasanya ingin jauh-jauh dari si-srikandi. Nah, kalu cewe begini nih kurvanya..
Srikandi cenderung tipe yang mampu belajar. Dari perasaan yang biasa saja, lama kelamaan kalau diberi perhatian terus menerus sama si arjuna yaa… leleh juga. Seperti halnya kurva kuadratis, bahkan jika berangkat dari koordinat negatif, toh akhirnnya kurva ini bisa bergerak jauuuh melambung ke atas. Means kalo para arjuna mau meng-impress srikandi dengan membuat mereka merasa benci dan sebal sekalipun, bisa jadi ujung-ujungnya cinta. Hahaha.
Intinya, saya bilang sama Arjuna Duta, yaa wajar saja kalau keadaannya demikian. Nanti pada saatnya juga keduanya akan terbiasa. Seturun-turunnya koordinat lembah pada kurva sinusoidal, pasti akan tetap pada nominal yang sama kok. Maksudnya, saat arjuna sedang ingin jauh atau bahkan sebal sama srikandi, pasti dia akan tetap dalam satu interval yang sama, untuk kasus sinus-cosinus misalnya, kurva akan tetap pada interval 1 s/d (-1). Jadi yaa, intinya sih si srikandi ndak perlu khawatir si arjunanya akan kemana-mana. Selama masih dalam interval yaa oke-oke saja.
Kurva kuadratis juga nggak selamanya naik terus lho. Kalo nggak ada input nominal yang dimasukkan dalam fungsi, ya nggak akan naik. Means, kalo si arjuna tak kunjung membuat si srikandi percaya dan nyaman dengannya, yaa mentok aja kurvanya di situ.
Hoho, sekali lagi saudara-saudara, ini hanyalah hasil diskusi sebuah wacana dua orang. Tidak ada uji validitas, relialititas , atau uji-uji alat ukur apapun dalam menyusunnya. Hanya sebuah wacana.
🙂
[…] Terinspirasi dari post ini, saya jadi tergerak untuk memakai nama alias ini. Terima kasih ya, ka. Mengenai identitas asli, […]
Fufufu, post ini melahirkan alter ego baru.
Say hi to arjuna duta, ka. Wehehehe.
Thanks anyway untuk makan malamnya waktu itu. Thanks juga untuk senyumnya waktu saya beritahu kabarnya. Hehe.
hmmm,,tak menyangka lo berniat mempublish foto itu..
ngomong2 soal kurva, nampaknya ada benernya juga.
kalo d Ti lo bisa dikatakan seorang expert ga ya??
Yah, koq dikasitau si ka, kalo grafiknya kite para cewe2 melambung naik?
*Ga rela
setuju sama echi. wah, Ka, lo membuka kartu para cewek deh. hahahaha.
berarti sekarang karena lo udah beberapa tahun tidak menjomblo, kurva lo udah sangat melambung dong yaa? hehe
Ika mah pengecualian….bahkan gendernya juga dikecualikan hohoho….
Untuk arjunaduta, sekali lagi saya ucapkan selamat. Oh ya, omong2 saya belum terima sukuran makan2nya.
Begitu juga untuk mbak Sindi. Selamat yaa, awet2 sama Mas-nya. Wah, kalo saya ini di sebut expert di TI saya harus menyertakan berbagai uji komparasi dan uji2 aneh2 lainnya, hahaha.
Buat Echi, Min, dan Mas-nya,..
saya pengecualian? oooh, saya baru ingat. Kalau difungsikan, fungsi cinta saya seperti ini:
f(cinta) = sqrt(r^2 – cinta^2)
dengan r = kekuatan cinta saya.
Ada yang tahu menyerupai bentuk apa kurva cinta saya? Hahaha.
cuma bantu nyebarin info tentang kompetisi berhadiah khusus untuk para blogger, Pass The Torch, di website http://www.hitmansystem.com/index.php?news=144
ikaaa. hahahaha. aku jadi ingat kalkulus!
Familiar ya Bat sama kurva-kurvanya, haha. 🙂
hebat..sampai bikin kurvanya segala..
jadi inget kalkulus 2, mavek dan kalkulus 3 yang semuanya ngulang..
Gyahahaha, sabar ya predo! biar tambah ngelotok, Do. 😛
waaaa, ternyata gitu yaaa…
daku baru denger gosip lebih lanjut tentang mbak allrani kemarin
ternyata dari awal yang sangat sederhana itu bisa jadian ya,,,, trus kurvanya naik trus
hahaha, daku coba praktekan nanti ah
Tapi kurvanya tidak berlaku untuk selingkuhan lho, Ray.
Ups.
Hahaha.
huhuhu
jadi lagunya mata ntar :
O o kamu ketahuan
pacaran lagi…
dengan dirinya
lagu buat cewe di bee movie itu maksud lo ray?
ssstttt
husss,,,
sstttt
Jofa bukan sama anak FIKTM lagi?
Ooh, udah berlalu dong, Kram. Sekarang jamannya berganti.
xoxo
ikram…ikram…ckckck…
luka lama dilupakan saja.
mari kita ikut bahagia dengan lembaran baru jofa bersama sindy.
skarang sindy kalo beli martabak uda ga level lagi yang 8000an…mau nya yang di san fransisco..yang 30ribuan
ka, im wondering. kalau kebetulan grafik sinus/cos arjuna ini sedang turun = -1 (means si arjuna-nya lagi males banget deket2 srikandi), tapi saat itu juga srikandinya sedang cinta2nya (hitunglah, si srikandi ini grafiknya eksponensial, jadi kebetulan sudah sampai eksponensial ribuan), nah kalau begitu apakah yang akan terjadi?
saya nebaknya : bubar jalan.
hahaha.
Wahaha, topik ini digemari banget ya.
Vulgar dah lo Kram, pake sebut jurusan segala. Haha.
Yah maklum aja Dwi.. Pacarnya Jofa gituu.. Hehe. Martabak juga harus yang berkelas. Haha.
Eh Ka, I am wondering, mungkin ga sih ada kurva cinta yang bentuknya ga begini?
ga ngerti sama sekali gw omongannya batari, ketinggian hehe
aldut ah. pura2 deh lo. haha. maksud gua, kalo si arjuna lagi males deket2 srikandi, tapi srikandinya lagi cinta2nya sama arjuna.. nah, apakah yang akan terjadi?..
gitchu.
mungkin banget tahu min. grafik gua kan gak kayak yang digambarkan ika
*bohong abis
bat, ikram lagi kenapa emangnya? hahahaha.
Saat dalam keadaan seperti itu, yang mengalah haruslah srikandi. Kurvanya kan nggak akan selalu di bawah. Pasti akan naik lagi ke atas. Nah, jikalau hal ini bisa dimengerti oleh srikandi, idealnya, srikandi mampu jadi katalis untuk bergerak naiknya kurva arjuna.
*Mode superduper sotoy
Min, ini kan cuma usaha memodelkan berdasarkan database pihak2 yang pernah curhat sama gue, haha. Gimanapun yang namanya perasaan nggak akan bisa di dilogikain, termasuk dimodelin secara pasti. Yang bentuknya nggak kaya gini, pastinya buanyak. Ya kan, Jof? Hahaha.
Halo, Dut. 🙂
postingan lo yg ini seru deh ka, liat aja yg komen ampe segambreng..
setuju ama aldut, gw pusing mencerna kata2 batari, dan gw liat tuh kurva2 malah jd inget praktikum RL..!
siul.. hehe
ka, bneran ni kartu cwe jadi kebuka ni, klo makin banyak cwe2 di dunia tersia2kan oleh para cwo yg mood2an, mungkin anda sedikit menanggung dosanya, haha..
mao disia2kan tapi kalo uda cinta sih hajar naik aja terus.. haha
begitulah jg kurva sayah..
*berusaha jujur..
nice posting ka.. gak nyangka kurva praktikum RL bs berguna buat ngejelasin yg beginian..
Terimakasih Dinov 🙂
hallooo, hehe gw adis, nyasar kesini dari blognya temen.. nuhun, selama ini susah banget menganalogikan bedanya cewe-cowo dalam hal kaya gini… udah dapet beberapa analogi sih, tapi yg ini memperlengkap, makasi ya
salam kenal
(lagi-lagi)
huiiiiiiiiiiiii…., ini toh yang diomongin yasmiiiin!!!
hmmm, tapi semoga saja tidak selalu seperti itu ya kurvanya, tidak adil rasanya! hehehe…
ngomong2, ada yg kepikiran looo, sama postingan lo ini ka…! huahahahaha…